Sunday, January 1, 2012

XML


XML merupakan singkatan dari Extensible Markup Language. Dari kepanjangan tersebut kita dapat melihat ada dua kata kunci, yaitu ‘Extensible’ dan ‘Markup’. Markup berarti bahasa ini berisi kode-kode instruksi yang harus diterjemahkan oleh suatu aplikasi lain untuk menjalankan proses eksekusi yang sesungguhnya. Dalam hal ini, aplikasi yang menterjemahkan bahasa markup adalah web browser. Hasil eksekusi ini biasanya adalah bagaimana menampilkan data ke layar monitor.
Extensible mengandung arti bahasa XML dapat kita perluas sendiri sehingga tag-tag atau kode-kode di dalamnya dapat kita definisikan sendiri. Keuntungan kita memiliki tag-tag sendiri adalah kita dapat mendefinisikan sendiri jenis dan fungsi data yang kita buat. Sehingga, jumlah jenis dan fungsi data yang kita miliki menjadi tak berhingga. Kemampuan inilah yang menjadi kekuatan utama XML, karena di era pertukaran informasi yang besar saat ini, kita sangat memerlukan definisi mengenai jenis dan fungsi data yang banyak.
Di samping itu, dengan bantuan bahasa stylesheet, pemrograman, atau scripting (Java, PHP, dan lain-lain), XML mampu memisahkan antara content dan layout dari suatu dokumen. Kemampuan ini memudahkan pengembangan aplikasi yang berbasis XML, karena data tidak bercampur dengan kode-kode untuk menampilkannya, seperti yang terjadi pada HTML. Hal ini menyebabkan tingkat skalabilitas aplikasi yang menggunakan XML menjadi tinggi.
XML juga merupakan bahasa yang non vendor specific, artinya tidak terikat oleh suatu pengembang perangkat lunak atau bahasa tertentu seperti Sun Microsystem, Microsoft, dan Oracle .

XML sendiri merupakan sebuah bahasa yang direkomendasikan oleh World Wide Web Consortium (W3C) pada tahun 1998. XML merupakan derivat dari SGML (Standard Generalized Markup Language), yang juga merupakan bahasa yang extensible, namun sangat kompleks. Spesifikasi SGML sendiri mencakup lebih dari 500 halaman .

XML adalah respon atas tantangan yang tidak mampu dijawab oleh HTML : skalabilitas, integritas data, serta universalitas. Meskipun HTML dapat dikatakan universal untuk semua platform sistem operasi maupun browser, ia tidak dapat dipakai dalam platform non-PC, seperti PDA, handphone, dan peralatan bergerak lainnya. Sebaliknya, struktur XML memungkinkannya untuk menjadi bahasa markup yang universal, bahkan bisa diterapkan pada platform non-PC. Oleh karena sifat inilah, salah satu aplikasi yang paling banyak memanfaatkan keuntungan XML adalah aplikasi yang banyak melakukan pertukaran data, misalnya aplikasi B2B (Business to Business).

Integritas data dalam XML dapat diterangkan dengan membandingkan data yang dipertukarkan dari Database Management System (DBMS) dengan data yang dipertukarkan dari dan dalam format XML. Dalam DBMS, data hanya terintegrasi (terdefinisi tipe, struktur, dan relasinya) di dalam DBMS itu sendiri. Namun, ketika data tersebut dikirimkan, data menjadi tidak terintegrasi lagi. Untuk mengintegrasikannya kembali dibutuhkan suatu pemrograman khusus, yang tentu saja membutuhkan kerja ekstra. Faktor ini menghambat fleksibilitas sistem pertukaran data. Tingkat fleksibilitas menjadi semakin rendah bila terdapat banyak jenis DBMS dalam suatu jaringan pertukaran data.

Dengan XML, data terintegrasi kuat baik di dalam sistem penyimpanan data maupun setelah data tersebut dikirimkan. Kemampuan integrasi data ini membuat data XML bersifat siap digunakan, dan tidak dibutuhkan pemrograman tambahan untuk mengintegrasikannya kembali. Kemudian, karena sifat XML yang non vendor specific, maka dalam suatu jaringan pertukaran data, XML menjadi suatu wahana yang universal yang mampu menampung semua jenis informasi dalam suatu format yang seragam. Kemampuan ini membuat sistem yang mempertukaran data dalam format XML memiliki tingkat fleksibilitas yang tinggi.

Sebuah dokumen XML terdiri atas teks dan elemen. Elemen-elemen dalam dokumen XML dapat mengandung teks atau elemen lain. Elemen juga dapat mengandung atribut-atribut.

Setiap dokumen XML harus memiliki sebuah pendeklarasian tipe dokumen yang diletakkan di posisi paling atas dokumen. Setiap dokumen juga harus memiliki sebuah elemen root yang mencakup semua teks dan elemen-elemen lain dalam dokumen. Semua elemen dalam dokumen XML harus dalam bentuk yang well-formed, artinya pendeklarasian elemen harus memiliki start tag dan end tag. Dokumen XML juga dapat memiliki deklarasi untuk menghubungkannya dengan XSL sebagai bahasa untuk menampilkan dokumen.
        
Keunggulan

Apa sih keunggulan XML? Keunggulan XML antara lain :
  • Mempunyai sedikit aturan sehingga mudah dibuat dan mudah dibaca
  • Mudah untuk dikembangkan lagi
  • Dapat diterjemahkan diberbagai macam bahassa pemrograman (platform) dan tool

Element

Element merupakan blok bangunan fundamental setiap file XML. Pada elemen terdiri dari tag pembuka, isi dan tag penutup. Contohnya adalah sebagai berikut:

<mahasiswa>
  <nama> Joko </nama>
  <email> jokomangkubumi@gmail.com </email>
 </mahasiswa>
 
Pada contoh diatas terdapat satu elemen yaitu mahasiswa. Elemen mahasiswa dimulai dengan tag <barang> dan ditutup dengan 
</barang>

Atribut

Atribut merupakan bagian dari file XML yang digunakan untuk memberikan informasi ekstra mengenai sebuah elemen. Sebuah atribut selalu muncul dalam tag pembukaan sebuah element, dengan bentuk dasar Nama=”value”. Jadi sebuah atribut terdiri dari dua bagian yaitu nama dan nilai (value). Pada sebuah elemen dapat memiliki banyak atribut
 

Manfaat Menggunakan XML

Banyak sekali manfaat yang didapatkan dari pemakainan XML tetapi yang paling umum adalah :
  • XML dapat digunakan untuk menyimpan informasi konfigurasi, seperti setting security untuk aplikasi web, lokasi modul yang diperlukan dan sebagainya.
  • XML merupakan format yang sangat baik untuk mengirimkan informasi tanpa memandang platform atau bahasa yang digunakan
  • XML merupakan pengganti yang paling tepat untuk database kecil. Dengan XML dapat dibuat sebuah format file sederhana yang dapat dihubungkan dan diedit oleh program atau pemakai.
 
   Contoh sebuah dokumen XML adalah sebagai berikut terlihat pada gambarberikut ini:


?xml version="1.0" encoding="UTF-8"?>                                  (1)
<?xml-stylesheet href="xsl/kuliah.xsl" type="text/xsl"?>                                         (2)
<kuliah>                                   (3)
                                                      
<mk kodemk="MTI 611">
    <nama>Teknologi Informasi</nama>
    <sks>3</sks>
    <jenis>Wajib</jenis>
    <semester>1</semester>
    <tujuan>Teknologi informasi ditinjau dari segi perangkat                                                   (4)
keras dan perangkat lunak komputer. Arsitektur teknologi informasi.
Teknologi middleware. Faktor kehandalan, skalabilitas, dan keamanan.
 Implementasi proses-proses bisnis.</tujuan>
    <ktkunci>hardware software bisnis
arsitektur middleware kehandalan</ktkunci>
</mk>
<mk kodemk="MTI 612">
    <nama>Sistem Informatika</nama>
    <sks>3</sks>
    <jenis>Wajib</jenis>
    <semester>1</semester>
    <tujuan>Sistem informatika sebagai himpunan manusia, mesin dan prosedur,
    serta pelembagaannya dalam masyarakat. Ragam dan arsitektur sistem informatika. Strategi dan politik informasi. Perilaku dan budaya informasi. Proses pengelolaan informasi untuk berbagai keperluan.
    </tujuan>
    <ktkunci>software</ktkunci>
</mk>
</kuliah>

Keterangan :

(1)   Deklarasi dokumen XML. Version menunjukkan versi dari standar yang direkomendasikan oleh W3C. Sedang encoding menunjukkan tipe karakter yang digunakan dalam dokumen. Encoding merupakan informasi bagi parser XML mengenai bagaimana seharusnya karakter yang  ada dalam dokumen diperlakukan. Lebih lanjut mengenai parser akan dijelaskan dalam bagian lain dari skripsi ini. Tipe karakter lain yang sering digunakan adalah ISO-8859-1, ASCII, UTF-16, ISO-10646, dan UCS-4. Namun, atribut encoding ini merupakan pilihan, dapat dicantumkan, dapat pula tidak.
(2)   Deklarasi stylesheet yang digunakan. Contoh di atas menunjukkan bahwa dokumen akan diproses menggunakan stylesheet XSL dalam file kuliah.xsl.
(3)   Merupakan top element dari dokumen. Seperti dijelaskan pada bagian sebelumnya, setiap dokumen XML harus memiliki sebuah elemen yang menampung seluruh elemen lain dan teks yang ada.
(4)   Merupakan elemen ‘mk’ yang terdiri atas beberapa elemen anakan, serta sebuah atribut ‘kodemk’ 

 

0 komentar:

Post a Comment

 
© Copyright 2035 mas Joko
Theme by Yusuf Fikri