Wednesday, December 7, 2011

Model Propagasi

Model Propagasi merupakan materi pokok yang masuk ke BAB LANDASAN TEORI dari Skripsi Tugas Akhir saya.


Transmisi radio dalam sistem komunikasi bergerak sering terjadi melalui wilayah yang tidak beraturan. Untuk mengestimasi besarnya nilai redaman lintasan sinyal, perlu diperhitungkan pula berbappgai profil wilayah yang dilaluinya. Profil wilayah ini dapat berubah dari yang sederhana seperti hanya berupa kelengkungan bumi, sampai ke profil pegunungan yang ketinggiannya tidak beraturan. Hadirnya pepohonan, bangunan dan penghalang-penghalang lainnya harus juga diperhitungkan keberadaannya.

Sejumlah model propagasi kini telah tersedia untuk memprediksi redaman lintasan yang melalui wilayah yang sifatnya tidak beraturan. Model-model ini ditujukan untuk memprediksi kekuatan sinyal di titik lokasi penerimaan tertentu, atau di wilayah lokal tertentu yang disebut sektor, dengan metode yang bervariasi secara luas dalam pendekatannya, kerumitannya maupun ketepatannya. Sebagian besar model propagasi ini berlandaskan pada interpretasi sistematik dan pengukuran data yang diperoleh dalam wilayah layanan yang dimiliki oleh operator sistem komunikasi bergerak.
Redaman Propagasi     
Redaman propagasi (path loss) adalah besarnya daya yang hilang dalam menempuh jarak tertentu, satuan yang digunakan pada path loss adalah dB (decibBell) merupakan satuan perbedaan atau rasio antara kekuatan daya pancar sinyal, penamaannya juga untuk mengenang Alexander Graham Bell sehingga menggunakan besar huruf “B”, satuan ini digunakan untuk menunjukkan efek dari sebuah perangkat terhadap kekuatan atau daya pancar suatu sinyal. Besarnya redaman ditentukan oleh kondisi alam seperti tidak adanya halangan antara pemancar dengan penerima. Redaman sangat dipengaruhi oleh jarak antara pemancar dengan penerima dan frekuensi yang digunakan. Adanya pemantulan dari beberapa obyek dan pergerakan mobile station menyebabkan kuat sinyal yang diterima oleh mobile station bervariasi dan sinyal yang diterima tersebut mengalami path loss. Tanpa memperhitungkan kondisi alam dan lokasi dimana pemancar dan penerima berada, besarnya Path Loss dapat dihitung dengan menggunakan rumus “Free Space Loss” sebagai berikut (Parson, 2000):
                                                                                            (2.1)                                                                                                                    
Redaman lintasan untuk model propagasi ruang bebas ketika penguatan (gain) antena ikut diperhitungkan, dinyatakan dengan rumus:
                                                             (2.2)
Nilai redaman propagasi yang terjadi dapat juga dihitung dengan rumus:

                                        (2.3)
Dimana:
Lfs     = Free space loss (dB)
Pt        = daya pancar (dB)
Pr       = daya terima (dB)
Gt      = gain antena pemancar (dB)
Gr      = gain antena penerima (dB)
D        = jarak antena pemancar dan penerima (km)
λ         = panjang gelombang (m)
f         = frekuensi (MHz)

0 komentar:

Post a Comment

 
© Copyright 2035 mas Joko
Theme by Yusuf Fikri